South-East Asian Games (SEA Games) adalah pesta olahraga se-Asia Tenggara yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. Ajang ini pertama kali diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada tahun 1959. Pada tahun 2011, Indonesia, dipercaya kembali menjadi tuan rumah untuk ke-empat kalinya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games 1979, 1987, dan 1997 yang memusatkan acara hanya di Jakarta, kali ini SEA Games diadakan di dua kota yaitu Palembang dan Jakarta. Tentunya, ajang internasional semacam ini merupakan kesempatan Indonesia untuk mempromosikan keindahan pariwisata Indonesia.
Indonesia SEA Games Organizing Committee, atau yang lebih dikenal dengan INASOC adalah komite yang dibentuk dan dipercaya untuk menyelenggarakan acara ini. Demi mensukseskan SEA Games, INASOC membuka kesempatan bagi masyarakat Indonesia yang ingin bergabung dalam kesempatan langka ini sebagai Liasion Officer (LO), Volunteer (VO), dan beberapa posisi lainnya. Ajang besar melibatkan seluruh negara Asia Tenggara sebagai pesereta dan negara-negara benua lainnya sebagai pihak pendukung; pastinya membutuhkan banyak tenaga. Untuk itu, INASOC pun mensosialisasikan semangat dan untuk berpartisipasi dalam SEA Games ini.
Melalui salah satu forum diskusi yang juga disiarkan live secara online, saya pu tertarik untuk terlibat dalam SEA Games di tengah kesibukan skripsi saya. Keputusan tersebut saya buat dengan alasan selain untuk mengisi waktu luang, saya juga ingin memiliki peran dan merasakan semangat dalam ajang olahraga. Hal itu karena selama ini kegiatan saya lebih banyak berkaitan dengan anak-anak. Terlebih lagi ini adalah SEA Games, yang melibatkan berbagai negara dan bukan acara tahunan yang selalu diadakan di Indonesia.
Di awali registrasi melalui website, saya pun menerima email balasan untuk mengikuti psikotest di GOR Soemantri, Jakarta. Melihat dari daftar nama yang dikirim tersebut, ternyata saya melihat beberapa nama teman yang saya kenal dari beberapa kegiatan sosial yang pernah saya ikuti. Tak disangka, kemungkinan saya akan bertemu mereka kembali. Yeay!
Ketika hari H psikotest, sesampainya saya di GOR Soemantri, ternyata banyak sekali pemuda dan dewasa yang ingin berpartisipasi dalam ajang ini. Sejujurnya saya tidak menyangka akan seperti itu suasananya. Keadaan saat itu seperti suasana tes CPNS yang saya lihat di tayangan televisi. Sangat ramai! Oh iya, pada hari itu pun saya bertemu dengan teman-teman lainnya. Kaget dan menyenangkan juga! :D
Setelah melaluo psikotest, daftar ulang, pelatihan dan briefing, saya ditempatkan dalam tim Protocol Asssitant. Tim ini merupakan pendamping (Personal Assistant) untuk para tamu VIP/VVIP, seperti tamu negara (pejabat negara dan selevelnya), Technical Delegates, pejabat tinggi setiap cabang olahraga, dan sebagainya.
Add caption |
Add caption |
Berawal mendapat bagian untuk mendampingi tamu negara yang masih tentative jadwal kedatangannya, berubah menjadi LO untuk Technical Delegate (TD) cabor Pencak Silat. Hal tersebut dikarenakan LO yang sebelumnya bertugas memiliki ketidakcocokan jadwal dengan tanggal yang telah ditentukan sesuai dengan pertandingan Pencak Silat.
Akhirnya selama SEA Games, saya pun menjadi LO TD Pencak Silat, yang ternyata adalah orang Indonesia. Tentunya, selama menjalani tugas tidak ada hal yang berat sama sekali. Bahkan, justru lebih tau TD tersebut dibandingkan dengan saya mengenai olahraga Pencak Silat dan areanya. Hal tersebut karena sang TD juga merupakan salah satu pengurus dari persatuan olahraga Pencak Silat, yang mana berpusat di Indonesia. Sedangkan saya baru pertama kalinya memasuki area padepokan Pencak Silat tersebut :D
Segala pertandingan pun dilaksanakan di Padepokan Pencak Silat, TMII. Pada akhirnya, tugas saya hanya sekiyaran mengurus transportasi dan akomodasi, meskipun TD tersebut juga tinggal di Jakarta. FYI, setiap TD mendapat fasilitas mobil pribadi dan penginapan di Hotel Sultan selama pertandingan.
Menyadari tugas saya yang tidak rumit bahkan cenderung sangat santai, saya berinisiatif untuk membantu LO wasit yang ketika itu memang hanya 1 orang untuk mengurus sekitar 12 orang wasit pencak sialt. Memang tidak selalu membantu, tapi setidaknya dapat sedikit meringankan LO wasit tersebut. Sebenarnya LO wasit merupakan bagian dari tim PA. Namun entah mengapa, memang dari pusat dan sudah aturannya hanya ditugaskan 1 orang LO untuk mendampingi sekian wasit dalam setiap pertandingan.
Dengan beberapa orang wasit ini lah, saya memiliki berbagai cerita. Misalkan, ada seorang wasit perempuan paruh baya yang sempat membuat saya agak kerepotan. Masalah simcard yang tidak dapat digunakan, membuat saya hingga larut malam mendampinginya. Hampir saja saya dicegah untuk pulang dan disarankan menginap di kamar dia hingga urusan simcard ini selesai :"( Selain itu, meminta tolong utnuk menukarkan rupiahnya ke dolar pada malam hari, dan agak sering minta ditemani. Saya merasa wajar karena mungkin dia memang burtuh teman, mengingat usianya yang telah tua. Anggap saja lah dia nenek sendiri :D
Disamping cerita dengan wasit paruh baya tersebut, pastinya masih ada beberapa cerita lainnya yang jika ditulis akan semakin panjang tentunya :))))))))
Tidak hanya sebagai arena pertandingan, Padepokan Pencak Silat juga digunakan sebagai penginapan para wasit. Sehingga padepokan tersebut selalu ramai 24 jam. Karena wasit menginap di sana, maka pastinya ada para LO dan VO hotel. Uh, senangnya! Saya pikir tadinya hanya saua saja seorang LO yang sehari-harinya selalu berada di padepokan. Saya pun menghabiskan waktu bersama para LO dan VO hotel setiap hari. Oh iya, ada juga LO PA yang mendampingi tamu cabor pencak silat. Saya pun menghabiskan waktu bersama dia. Menurut saya, semua LO dan VO yang berada di padepokan pencak silat bertugas lebih santai daripada cabang olahraga lainnya. Bayangkan, tugas LO wasit cabor lain pastinya akan bekerja keras untuk mengurusi jadwal dan transportasi para wasit menuju arena pertandingan dari hotel mereka menginap.
Pada intinya, keterlibatan saya di SEA Games 2011 memberikan pengetahuan baru, cerita dan kesan tersendiri dengan berbagai pihak yang jika diingat akan diiringi dengan senyu ataupun tawa. Karena SEA Games ini pun, setidaknya ketika itu saya sedikit memahami mengenai pertandingan pencak silat. Yaaa walalupun mungkin sekarang sudah agak-agak lupa :D Melalui kegiatan ini pun saya banyak mendapat teman baru dari LO, VO, wasit, polisi, mahasiswa, dan lainnya. Sangat mengesankan! :)))))))))))
Maka dari itu, jangan lah takut mencoba hal-hak baru meskipun kita berpikir bahwa hal tersebut bukan bagian ataupun kemampuan kita. Bahkan terkadang kita baru dapat menyadari kemampuan lain yang kita miliki setelah mencoba hal-hal baru. Disamping itu, setidaknya dengan mencoba hal baru akan menambah pengalaman dan pengetahuan. Tidak menutup kemungkinan banyak kesempatan yang terbuka untuk saat itu ataupun nanti kedepannya.
Add caption |
Add caption |
Add caption |
You never know if you never try!
Try it, do it, feel it, then you probably would be addictive!
Ka, yang paling diutamakan apakah yg fasih bahasa inggris saja?
BalasHapus