Susu Tumpah di Jalan

Minggu, 22 Januari 2012

Add caption
Nama kegiatan ini "Susu Tumpah di Jalan" sangat menarik bukan? Mungkin ada sebagian dari anda yang menaikkan alis sambil tersenyum simpul ketika mendengarnya. Memang, agak gimana gitu ya. Haha

Inisiator kegiatan ini yaitu 2 orang sahabat yang pada akhirnya menamakan tim atau komunitasnya adalah Kisah di Jalan. Dengan segala alasan dan persiapan diputuskan kegiatan dilaksanakan di depan Museum Fatahillah, Kota Tua. Pada intinya kegiatan ini memang untuk membagikan susu kepada anak-anak sekitaran area tersebut.


Kenapa susu?
Karena bisa dikatakan susu bukan hal yang biasa dan sehari-hari mereka konsumsi. Padahal sesungguhnya susu sangat bagus untuk perkembangan anak-anak. Juga, daripada kita memberi uang (yang belum tentu juga memang buat mereka) mending memberi sesuatu yang sudah pasti sangat berguna. Kegiatan ini pun menambah semarak suasana keramaian di area tersebut. Sebagaimana kita ketahui, area Museum Fatahillah pasti selalu sangat ramai setiap akhir pekan.

Add caption
Add caption
Saya sendiri agak terlambat datang ke acara ini karena sebelumnya saya dan teman-teman mampir terlebih dahulu di sebuah supermarket untuk membeli susu yang tadinya untuk menyemarakkan susu-susu yang sudah diterima oleh panitia. Ketika kami sampai, anak-anak tersebut sudah dibagi ke beberapa kelompok. Kami pun dibebaskan untuk masuk ke kelompok yang mana saja. Mereka diberi kupon dengan tujuan agar semua kebagian susu. Karena susu yang diterima panitia sangat banyak, sebagian susu pun dialihkan untuk korban kebakaran di semua daerah saat itu. Maaf, saya lupa nama daerahnya.

Oh iya, selain membagikan susu, ada acara hiburannya juga loh, yaitu pertunjukan dari Indonesia Cobra Show (ICS). Agak serem ya. Tapi atraksi dari ICS membuat kegiatan menjadi lebih hidup. Bukan hanya ular-ular kecil, tapi ada juga ular sanca yang panjang entah lah itu berapa meter. Yang pasti, panjang dan gede banget. Melihat salah satu teman saya yang berani memegang ular-ular tersebut, saya merasa jadi tertantang. Walaupun awalnya histeris dulu (hahahahaa agak memalukan sih ya), akhirnya saya pun berani dengan ular itu!

Saya pun ikut mencoba memegang ular sanca. Meski beramai-ramai, tetap saja terasa beratnya. Entah lah berapa kilogram itu ular beratnya. Yang paling geli itu adalah ketika memegang ular tersebut, tangan kita merasakan gerakan dalam perut ular tersebut. Hahahaha iyuuuwhh! Oh iya, selain penasaran dan ingin menguji nyali, alasan saya mau bersentuhan dengan ular-ular tersebut yaitu ularnya tidak lengket, basah, lendir, dan sejenisnya. Kering!

Add caption
Add caption

Komentar