Rabu, 30 Oktober 2013
source : google |
Dalam perjalanan pulang...
Malam hari itu saya bertemu dengan seorang anak kecil. Berpenampilan rapih, bermuka lugu dan memegang sebuah payung, anak itu terlihat tenang. Tapi kami yang di sekelilingnya sedikit merasa bingung dan iba dengan keberadaan anak itu yang hanya seorang diri.
Ketika itu saya mendengar seorang Ibu bertanya kepada anak itu.
Ibu : Mau kemana dek?
Anak : (menjawab tapi saya tidak dengar)
Ibu : Tomang ??
Saya : Hah? mau kemana, Bu?
Ibu : Tomang
Saya : Tomang? Jauh bangettt!!!
*kemudian semua pun merasa iba dan saya pun nimbrung dalam percakapan tersebut*
Usut punya usut ternyata anak itu adalah Joki 3 in 1 di sekitaran Blok M. Tapi entah lah di mana tepatnya karena saya tidak fokus dengan rute perjokiannya melainkan kehidupannya.
Menurut pengakuannya, ia tidak setiap hari jadi joki. Mungkin dalam seminggu sekitar 3 hari menjadi joki. Hari itu, ia berangkat dari rumah jam setengah 5 untuk menjadi joki di daerah Blok M dan sekitarnya. Ia memperoleh 40 ribu dari hasil ngejoki hari itu (1x ngejoki dapat 20ribu).
Anak laki itu kelas 4 SD. Syukur Alhamdulillah, dia masih bersekolah. Bapaknya pedagang koran. Ibunya yang merupakan ibu rumah tangga yang juga sebagai joki di daerah Tosari (Thamrin) dan kakaknya juga terkadang ngejoki di daerah Menteng. Jadi singkatnya, dia, ibu, dan kakaknya terkadang memang menjadi Joki namun di daerah yang terpisah.
Awalnya saya pikir dia akan bertemu dengan Ibunya di daerah Tosari yang sedang ngejoki juga. Tapi...ternyata tidak! Ibunya di rumah!!
Saat mengobrol dengan anak itu rasanya benar-benar iba tapi kepo juga sih (hehe). Rasa iba itu semakin mendalam mungkin dikarenakan keluguan anak itu. Ia bukan anak kecil bertampang-preman-yang-pengen-ditabok. Setiap ditanya, dia hanya menjawab dengan kata-kata yang singkat dan polos.
Semoga anak itu tetap sekolah sampai jenjang setinggi-tingginya. Yaaa minimal sampai SMA deh.
Ini lah alasan saya mengapa sekolah yang diiringi dengan soft skill yang kuat akan menjadikan seseorang berkualitas. Bagi mereka, dengan bersekolah nantinya akan ada kesempatan yang lebih baik untuk masa depan dirinya dan keluarganya daripada terhenti dan berujung di jalanan.
Komentar
Posting Komentar